15 November 2006

Jims

Hubungan Jims dan Dewi memasuki babak baru yang lebih serius lagi. Orang Jawa bilang "One More Step To Go". Alias satu langkah lagi menuju ke jenjang yang lebih serius dan lebih baik....Insya Allah.

Sedikit tentang Jims


Kalo dilihat kebelakang, adik gue yang satu ini memang punya kepribadian yang bisa dibilang unik. Orangnya nggak banyak omong, cenderung misterius dan susah di tebak. Ada banyak hal dari sisi yang cenderung misterius itu menarik untuk di gali. Diantaranya adalah sebutan "Pak Ustad" dirumah dan keputusan untuk Meminang Bunga Pinang Griya dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Tapi biarlah itu tugas Dewi untuk lebih mengenal orang yang sekarang menjadi "Pangeran" yang siap untuk memberikan yang terbaik buat Tuan Putrinya :).

Aku dan Botak, menjadi lebih dekat dan lebih mengenal sosok Jims seperti apa sejak dia lulus SMA. Kemudian atas berbagai saran dan pertimbangan memilih salah satu Universitas terbaik di Jakarta terutama di bidang komputer yaitu Bina Nusantara. Tehnik Informatika adalah bidang yang diambil olehnya.

Jims memang lebih dekat dengan Botak ketimbang ke aku. Mungkin karena batasan umur yang jauh kali ya. Tapi kita bertiga bisa dibilang Trio adik kakak yang punya hoby yang sama. Salah satu nya Sepeda terutama sepeda gunung (Mountain Biking).

Untuk riding style aku cenderung memilih Cross Country tapi mereka berdua lebih memilih ke Extreem Bike (Dirt Jump). Dan diantara Jims dan Botak ... Jims lah ... yang punya julukan "Biker Nggak Punya Otak" .. alias lompat dulu mikir belakangan. Tapi itulah hal yang membuat kita kita salut..... :).

Masih jelas dalam ingatanku sekitar tahun 2002, dia ikut dalam satu event kejuaran 4x (Four cross) di Cibubur. Salah satu seri dalam kejuaran tersebut yang membolehkan para pesertanya untuk kontak fisik. Atau boleh dibilang pepet-pepetan dan dia jatuh terpelanting. Syukurlah cuman lecet lecet sedikit.

Malah kabar terakhir yang aku terima dari Botak, si Jim Cidera. Salah satu kakinya terantuk pedal dan bleeding cukup banyak. Waduh... jangan sampai peristiwa yang menimpa ku 5 tahun lalu terulang.

Aku berharap dengan nanti diresmikannya hubungan antar Jims dengan Dewi, kita masih bisa sama sama having fun. Dan semoga juga Dewi bisa "memaklumi" hobby extreem Pangerannya. Karena tanpa si Jims, genjot terasa kurang lengkap.

Me.


09 November 2006

Lebaran

Minal Aidin wal Faidzin...... Maap Lahir dan Batin ....

Kata kata itu yang paling umum dilontarkan ketika kita bertemu orang yang kita kenal pada waktu hari raya Idul Fitri.

5:30

Setelah kurang tidur semalam karena suara takbir di Masjid Al Akhyar yang begitu keras. Aku harus bersiap ke Masjid untuk menunaikan sholat ied. Masing masing dari kami mengenakan pakaian terbaik yang kami punya, meskipun tidak harus baru. Simbok dengan cekatan bergegas ke masjid dengan membawa beberapa sajadah "titipan" untuk booking tempat.

6:00

Ling dan Nyokap nyusul simbok ke Mesjid

6:20

Aku dan Botak giliran ke Masjid.

6:45

Sholat Ied dimulai dengan Imam seperti biasa Pak Haji Rohman bin haji Jamali.

7:30

Bubar dari masjid dan melakukan ritual di depan pintu sambil menunggu yang dateng. Mulailah kami semua berjabat tangan dari yang kecil hingga yang besar dari yang muda hingga yang tua saling bersalaman tanpa kecuali.

8:30
Sungkeman dengan nyokap dari mulai Senuk sampai Botak. Gue bersyukur si Botak bisa ikutan lebaran bareng. Setelah nggak pasti karena ke pentok Shift kerja yang memaksa dia jauh dari keluarga antara Jakarta dan Palembang.

9:30
Pesta Bakso di tempat Lik Harto, wah ... baksonya top bener.... Tanteku yang satu ini memang lain dari pada yang lain. Gimana enggak yang lain sibuk dengan Opor dan Semur ini malah bikin bakso. Smart decision .... :). Rini juga tampak ceria di hari itu. Adik gue yang satu ini emang luar biasa. Harus jauh dari orang tua untuk satu cita citanya.

16:00
Lebaran hari itu ditutup dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk Bokap dan TMP Jeruk purut untuk Mas Sulis dan Bude Japar.


Me and Ling.